1.Kreativitas yang dibatasi sejak kecil
Pernahkah
anda waktu kecil untuk bermain sesuatu yang sedikit berbahaya lalu
dilarang oleh orang tua anda? pasti pernah. Akhirnya anda pun takut
untuk mengulangi hal tersebut karena sudah dilarang. Tapi apakah anda
tahu bahwa terkadang hal-hal kreatif itu tercipta karena berani
mengambil resiko? Pada gambar di atas menunjukkan bahwa seorang guru
yang menetapkan pola pikir murid-muridnya sejak kecil. Akibatnya, hingga
dia dewasapun pola pikirnya akan tetap sama dengan pola pikir gurunya.
Mungkin inilah salah satu penyebab kenapa bangsa Indonesia belum bisa
maju. Karena pola pikir yang selalu sama dari dulu. Tanpa mengurangi
rasa cinta tanah air, mari kita tengok negara-negara maju yang semenjak
kecil kreativitasnya sudah dibiarkan merasuki pikirannya. Kesimpulannya,
jika kita ingin maju, ubah pola pikir kita. Think out of the box. Dan
jika ingin menciptakan generasi yang maju, jangan terapkan pola pikir
yang sama dengan anda sejak kecil. Biarkan mereka menemukan pola pikir
mereka sendiri.
2.Orang berilmu dikucilkan, orang tidak berilmu banyak kawan
Inilah
realita zaman sekarang. Orang yang berilmu jarang dihargai dengan
layak, orang yang tidak berilmu tapi memiliki kuasa memiliki banyak
teman yang kadang sama-sama tidak berilmu. Banyak ilmuwan dari Indonesia
yang akhirnya pergi ke luar negeri karena di Indonesia mereka tidah
dihargai. Padahal derajat orang yang berilmu itu lebih tinggi. Jadi,
hargailah orang yang berilmu, hargai karya mereka.
3.Teknologi menjadikan manusia manja
Bisa
dilihat perbedaanya? zaman 90-an kalo mau olahraga itu ya
olahraga.Nggak ada embel-embel macem-macem. Dari awal pemanasan dulu,
baru jogging, terus cooling down. Kalau sekarang? Pakai armband dululah,
handsfree, nentuin jarak lari di running apps, selfie dululah, inilah,
itulah dan yang lainnya. Terus habis itu diupload ke sosmed biar
orang-orang pada tau kalo anda mau jogging. Eh, taunya larinya cuma 5
menit doang. Saya tidak menyalahkan anda yang seperti itu, itu sah-sah
saja. Tapi lihat, teknologi memang memanjakan manusia, tapi itu
menjadikan manusia menjadi manja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar